Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menekankan bahwa ekosistem lingkungan hidup harus menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan daerah di masa depan.

Hal ini disampaikan saat membuka Kick Off Meeting (KOM) penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Hotel Bela, Kamis (17/4/2025).

Menurut Wagub, orientasi pembangunan tidak bisa semata-mata pada pertumbuhan ekonomi. Dalam kondisi lingkungan yang semakin rentan terhadap bencana dan dampak nyata perubahan iklim, pendekatan pembangunan harus berlandaskan prinsip keberlanjutan.

“Ekosistem lingkungan hidup bukan hanya menjadi pelengkap, tetapi harus menjadi fondasi utama dalam setiap tahapan pembangunan daerah. Apa yang kita bangun hari ini, akan berdampak bagi masa depan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan sosial dan ekonomi dalam proses penyusunan KLHS. Menurutnya, kajian ini harus menghasilkan analisis yang komprehensif agar pembangunan ke depan tidak merusak ekosistem atau mengabaikan keseimbangan sosial masyarakat.

“Saya berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan yang tepat dan strategis, yang benar-benar mempertimbangkan seluruh aspek lingkungan secara menyeluruh dan terukur,” ucap Sarbin.

Sementara itu, Kepala Bappeda Malut, Muhammad Sarmin S. Adam, menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan Kick Off Meeting ini adalah untuk memberikan pengarahan awal kepada tim penyusun KLHS RPJMD.

“Kegiatan ini dirancang untuk menyampaikan metode, tahapan, dan arah penyusunan KLHS secara menyeluruh, agar seluruh proses yang dijalankan sesuai dengan ketentuan serta pedoman teknis yang berlaku,” ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Maluku Utara ini berlangsung secara hybrid, dengan partisipasi peserta luring dari kabupaten/kota, perangkat daerah, instansi vertikal, akademisi, masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya.

sumber: https://www.rri.co.id/daerah/1456885/pentingnya-ekosistem-lingkungan-hidup-dalam-perencanaan-pembangunan